Rabu, 03 Juni 2009

EMAIL PRITA MULYASARI

From: prita mulyasari [mailto:prita. mulyasari@ yahoo.com] 
Sent: Friday, August 15, 2008 3:51 PM
To:
Subject: Penipuan OMNI Iternational Hospital Alam Sutera Tangerang   Jangan sampai kejadian saya ini akan menimpa ke nyawa manusia lainnya, terutama
anak-anak, lansia dan bayi.
Bila anda berobat, berhati-hatilah dengan kemewahan RS dan title International
karena semakin mewah RS dan semakin pintar dokter maka semakin sering uji coba
pasien, penjualan obat dan suntikan.   Saya tidak mengatakan semua RS International seperti ini tapi saya mengalami
kejadian ini di RS Omni International.   Tepatnya tanggal 7 Agustus 2008 jam 20.30 WIB, saya dengan kondisi panas tinggi
dan pusing kepala, datang ke RS. OMNI Intl dengan percaya bahwa RS tersebut
berstandard International, yang tentunya pasti mempunyai ahli kedokteran dan
manajemen yang bagus.   Saya diminta ke UGD dan mulai diperiksa suhu badan saya dan hasilnya 39
derajat.  Setelah itu dilakukan pemeriksaan darah dan hasilnya adalah
thrombosit saya 27.000 dengan kondisi normalnya adalah 200.000, saya
diinformasikan dan ditangani oleh dr. Indah (umum) dan dinyatakan saya wajib
rawat inap.  Dr. Indah melakukan pemeriksaan lab ulang dengan sample darah saya
yang sama dan hasilnya dinyatakan masih sama yaitu thrombosit 27.000.  Dr.
Indah menanyakan dokter specialist mana yang akan saya gunakan tapi saya
meminta referensi darinya karena saya sama sekali buta dengan RS ini.  Lalu
referensi dr. Indah adalah dr. Henky.  Dr. Henky memeriksa kondisi saya dan
saya menanyakan saya sakit apa dan dijelaskan bahwa ini sudah positif demam
berdarah.   Mulai malam itu saya diinfus dan diberi suntikan tanpa penjelasan atau ijin
pasien atau keluarga pasien suntikan tersebut untuk apa.  Keesokan pagi,
dr.Henky visit saya dan menginformasikan bahwa ada revisi hasil lab semalam
bukan 27.000 tapi 181.000 (hasil lab bisa dilakukan revisi?), saya kaget tapi
dr. Henky terus memberikan instruksi ke suster perawat supaya diberikan
berbagai macam suntikan yang saya tidak tahu dan tanpa ijin pasien atau
keluarga pasien.  Saya tanya kembali jadi saya sakit apa sebenarnya dan tetap
masih sama dengan jawaban semalam bahwa saya kena demam berdarah.  Saya sangat
kuatir karena dirumah saya memiliki 2 anak yang masih batita jadi saya lebih
memilih berpikir positif tentang RS dan dokter ini supaya saya cepat sembuh dan
saya percaya saya ditangani oleh dokter profesional standard Internatonal.   Mulai Jumat terebut saya diberikan berbagai macam suntikan yang setiap suntik
tidak ada keterangan apapun dari suster perawat, dan setiap saya meminta
keterangan tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan, lebih terkesan suster
hanya menjalankan perintah dokter dan pasien harus menerimanya.  Satu box
lemari pasien penuh dengan infus dan suntikan disertai banyak ampul.   Tangan kiri saya mulai membengkak, saya minta dihentikan infus dan suntikan dan
minta ketemu dengan dr. Henky namun dokter tidak datang sampai saya dipindahkan
ke ruangan.  Lama kelamaan suhu badan saya makin naik kembali ke 39 derajat dan
datang dokter pengganti yang saya juga tidak tahu dokter apa, setelah dicek
dokter tersebut hanya mengatakan akan menunggu dr. Henky saja.   Esoknya dr. Henky datang sore hari dengan hanya menjelaskan ke suster untuk
memberikan obat berupa suntikan lagi, saya tanyakan ke dokter tersebut saya
sakit apa sebenarnya dan dijelaskan saya kena virus udara.  Saya tanyakan
berarti bukan kena demam berdarah tapi dr. Henky tetap menjelaskan bahwa demam
berdarah tetap virus udara.  Saya dipasangkan kembali infus sebelah kanan dan
kembali diberikan suntikan yang sakit sekali.   Malamnya saya diberikan suntikan 2 ampul sekaligus dan saya terserang sesak
napas selama 15 menit dan diberikan oxygen. Dokter jaga datang namun hanya
berkata menunggu dr. Henky saja.  Jadi malam itu saya masih dalam kondisi infus
padahal tangan kanan saya pun mengalami pembengkakan seperti tangan kiri saya.
Saya minta dengan paksa untuk diberhentikan infusnya dan menolak dilakukan
suntikan dan obat-obatan.   Esoknya saya dan keluarga menuntut dr. Henky untuk ketemu dengan kami namun
janji selalu diulur-ulur dan baru datang malam hari.  Suami dan kakak-kakak
saya menuntut penjelasan dr. Henky mengenai sakit saya, suntikan, hasil lab
awal yang 27.000 menjadi revisi 181.000 dan serangan sesak napas yang dalam
riwayat hidup saya belum pernah terjadi.
Kondisi saya makin parah dengan membengkaknya leher kiri dan mata kiri saya.   Dr, Henky tidak memberikan penjelasan dengan memuaskan, dokter tersebut malah
mulai memberikan instruksi ke suster untuk diberikan obat-obatan kembali dan
menyuruh tidak digunakan infus kembali.  Kami berdebat mengenai kondisi saya
dan meminta dr. Henky bertanggung jawab mengenai ini dari hasil lab yang
pertama yang seharusnya saya bisa rawat jalan saja.  Dr. Henky menyalahkan
bagian lab dan tidak bisa memberikan keterangan yang memuaskan.   Keesokannya kondisi saya makin parah dengan leher kanan saya juga mulai
membengkak dan panas kembali menjadi 39 derajat namun saya tetap tidak mau
dirawat di RS ini lagi dan mau pindah ke RS lain.  Tapi saya membutuhkan data
medis yang lengkap dan lagi-lagi saya dipermainkan dengan diberikan data medis
yang fiktif.   Dalam catatan medis, diberikan keterangan bahwa BAB saya lancar padahal itu
kesulitan saya semenjak dirawat di RS ini tapi tidak ada follow upnya
samasekali. Lalu hasil lab yang diberikan adalah hasil thrombosit saya yang
181.000 bukan 27.000.   Saya ngotot untuk diberikan data medis hasil lab 27.000 namun sangat dikagetkan
bahwa hasil lab 27.000 tersebut tidak dicetak dan yang tercetak adalah 181.000,
kepala lab saat itu adalah dr. Mimi dan setelah saya complaint dan marah-marah,
dokter tersebut mengatakan bahwa catatan hasil lab 27.000 tersebut ada di
Manajemen Omni maka saya desak untuk bertemu langsung dengan Manajemen yang
memegang hasil lab tersebut.   Saya mengajukan complaint tertulis ke Manajemen Omni dan diterima oleh Ogi
(customer service coordinator) dan saya minta tanda terima.  Dalam tanda terima
tersebut hanya ditulis saran bukan complaint, saya benar-benar dipermainkan
oleh Manajemen Omni dengan staff Ogi yang tidak ada service nya sama sekali ke
customer melainkan seperti mencemooh tindakan saya meminta tanda terima
pengajuan complaint tertulis.   Dalam kondisi sakit, saya dan suami saya ketemu dengan Manajemen, atas nama Ogi
(customer service coordinator) dan dr. Grace (customer service manager) dan
diminta memberikan keterangan kembali mengenai kejadian yang terjadi dengan
saya.
Saya benar-benar habis kesabaran dan saya hanya meminta surat pernyataan dari
lab RS ini mengenai hasil lab awal saya adalah 27.000 bukan 181.000 makanya
saya diwajibkan masuk ke RS ini padahal dengan kondisi thrombosit 181.000 saya
masih bisa rawat jalan.   Tanggapan dr. Grace yang katanya adalah penanggung jawab masalah complaint saya
ini tidak profesional samasekali.  Tidak menanggapi complaint dengan baik, dia
mengelak bahwa lab telah memberikan hasil lab 27.000 sesuai dr. Mimi
informasikan ke saya.  Saya minta duduk bareng antara lab, Manajemen dan dr.
Henky namun tidak bisa dilakukan dengan alasan akan dirundingkan ke atas
(Manajemen) dan berjanji akan memberikan surat tersebut jam 4 sore.   Setelah itu saya ke RS lain dan masuk ke perawatan dalam kondisi saya
dimasukkan dalam ruangan isolasi karena virus saya ini menular, menurut analisa
ini adalah sakitnya anak-anak yaitu sakit gondongan namun sudah parah karena
sudah membengkak, kalau kena orang dewasa yang ke laki-laki bisa terjadi
impoten dan perempuan ke pankreas dan kista.  Saya lemas mendengarnya dan
benar-benar marah dengan RS Omni yang telah membohongi saya dengan analisa
sakit demam berdarah dan sudah diberikan suntikan macam-macam dengan dosis
tinggi sehingga mengalami sesak napas.
Saya tanyakan mengenai suntikan tersebut ke RS yang baru ini dan memang saya
tidak kuat dengan suntikan dosis tinggi sehingga terjadi sesak napas.   Suami saya datang kembali ke RS Omni menagiih surat hasil lab 27.000 tersebut
namun malah dihadapkan ke perundingan yang tidak jelas dan meminta diberikan
waktu besok pagi datang langsung ke rumah saya.  Keesokan paginya saya tunggu
kabar orang rumah sampai jam 12 siang belum ada orang yang datang dari Omni
memberikan surat tersebut.  Saya telepon dr. Grace sebagai penanggung jawab
compaint dan diberikan keterangan bahwa kurirnya baru mau jalan ke rumah saya
namun sampai jam 4 sore saya tunggu dan ternyata belum ada juga yang datang
kerumah saya.  Kembali saya telepon dr. Grace dan dia mengatakan bahwa sudah
dikirim dan ada tanda terima atas nama Rukiah, ini benar-benar kebohongan RS
yang keterlaluan sekali, dirumah saya tidak ada nama Rukiah, saya minta
disebutkan alamat jelas saya dan mencari datanya sulit sekali dan membutuhkan
waktu yang lama.  Logikanya dalam tanda terima tentunya ada alamat jelas surat
tertujunya kemana kan ? makanya saya sebut
Manajemen Omni PEMBOHONG BESAR semua.  Hati-hati dengan permainan mereka yang
mempermainkan nyawa orang.
Terutama dr. Grace dan Ogi, tidak ada sopan santun dan etika mengenai pelayanan
customer, tidak sesuai dengan standard International yang RS ini cantum.   Saya bilang ke dr. Grace, akan datang ke Omni untuk mengambil surat tersebut
dan ketika suami saya datang ke Omni hanya dititipkan ke resepsionis saja dan
pas dibaca isi suratnya sungguh membuat sakit hati kami, pihak manajemen hanya
menyebutkan mohon maaf atas ketidaknyamanan kami dan tidak disebutkan mengenai
kesalahan lab awal yang menyebutkan 27.000 dan dilakukan revisi 181.000 dan
diberikan suntikan yang mengakibatkan kondisi kesehatan makin memburuk dari
sebelum masuk ke RS Omni.   Kenapa saya dan suami saya ngotot dengan surat tersebut? karena saya ingin tahu
bahwa sebenarnya hasil lab 27.000 itu benar ada atau fiktif saja supaya RS Omni
mendapatkan pasien rawat inap.  Dan setelah beberapa kali kami ditipu dengan
janji maka sebenarnya adalah hasil lab saya 27.000 adalah FIKTIF dan yang
sebenarnya saya tidak perlu rawat inap dan tidak perlu ada suntikan dan sesak
napas dan kesehatan saya tidak makin parah karena bisa langsung tertangani
dengan baik.   Saya dirugikan secara kesehatan, mungkin dikarenakan biaya RS ini dengan
asuransi makanya RS ini seenaknya mengambil limit asuransi saya semaksimal
mungkin tapi RS ini tidak memperdulikan efek dari keserakahan ini.   Ogi menyarankan saya bertemiu dengan direktur operasional RS Omni (dr. Bina)
namun saya dan suami saya terlalu lelah mengikuti permainan kebohongan mereka
dengan kondisi saya masih sakit dan dirawat di RS lain.   Syukur Alhamdulilah saya mulai membaik namun ada kondisi mata saya yang selaput
atasnya robek dan terkena virus sehingga penglihatan saya tidak jelas dan
apabila terkena sinar saya tidak tahan dan ini membutuhkan waktu yang cukup
untuk menyembuhkan.   Setiap kehidupan manusia pasti ada jalan hidup dan nasibnya masing-masing,
benar.... tapi apabila nyawa manusia dipermainkan oleh sebuah RS yang dpercaya
untuk menyembuhkan malah mempermainkan sungguh mengecewakan, semoga Allah
memberikan hati nurani ke Manajemen dan dokter RS Omni supaya diingatkan
kembali bahwa mereka juga punya keluarga, anak, orang tua yang tentunya suatu
saat juga sakit dan membutuhkan medis, mudah-mudahan tidak terjadi seperti yang
saya alami di RS Omni ini.   Saya sangat mengharapkan mudah-mudahan salah satu pembaca adalah karyawan atau
dokter atau Manajemen RS Omni, tolong sampaikan ke dr. Grace, dr. Henky, dr.
Mimi dan Ogi bahwa jangan sampai pekerjaan mulia kalian sia-sia hanya demi
perusahaan Anda.   Saya informasikan juga dr. Henky praktek di RSCM juga, saya tidak mengatakan
RSCM buruk tapi lebih hati-hati dengan perawatan medis dari dokter ini.   salam,   Prita Mulyasari  

Senin, 01 Juni 2009

JOGGING, OLAHRAGA MURAH YANG MENYEHATKAN

Jogging merupakan olahraga yang banyak memberikan keuntungan kesegaran jasmani dan kesehatan umum, disusul dengan bersepeda dan berenang. Sedangkan Cooper menempatkan berenang sebagai olahraga terbaik untuk keuntungan aerobik, disusul dengan j og­ging, bersepeda dan berjalan.  Kita memandang olah­raga ini sebagai yang terbaik dari yang terbaik, oleh sebab ter­murah, teraman, termudah dan paling sederhana serta mempunyai keuntungan aerobik yang tidak kalah di bandingkan dengan olah­raga yang lain. Olahraga yang telah makin populer dalam beberapa tahun terakhir ini ialah jalan kaki.

JOGING PENYEBAB KEMATIAN?

Sementara kita percaya j ogging mempunyai banyak keuntungan, tetapi joging pun mempunyai banyak risiko, teristimewa bagi mereka yang tidak pernah melakukannya pada masa muda. Pada tahun 1979, "Journal ofthe American MedicalAssociation" mener­bitkan sebuah artikel dengan judul, "Kematian Saat Jogging atau Lari: Suatu Studi atas 18 Kasus." Artikel tersebut telah mendapat banyak kritikan, teristimewa oleh sebab jogging telah menjadi hal yang sangat populer pada tahun 1970-an di Amerika. Tetapi ter­nyata berbagai penelitian yang lain telah menyokong kebenaran bahwa joging mempunyai risiko yang tinggi.

13 dari 18 yang meninggal mendadak pada saat jogging menun­jukkan kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung koroner, padahal mereka berpikir bahwa mereka bebas dari penyakit jan­tung. Ada yang disebabkan karena inflamatasi otot jantung, yang lain disebabkan serangan udara panas (sunstroke), dan yang lain tidak ada pemeriksaan yang jelas. Penelitian baru-baru ini menun­jukkan bila seorang meninggal sebab jogging, dan tidak dapat dilihat sebabnya melalui autopsi, kematian sebenarnya disebabkan oleh spasm mendadak dari arteri koroner, yang disebabkan oleh ketegangan yang sangat dari jogging itu sendiri. Spasm dari arteri ini disebabkan oleh kurangnya darah yang mengsuplai jantung, sering menyebabkan fatal "arrhythmia", yang mengakibatkan "car-diac arrest".

Berbagai autopsi menunjukkan, seorang dengan jantung dan pembuluh darah koroner yang normal bisa meninggal sebab jo­ging/1*

Tentu Anda masih ingat pembahasan terdahulu yang menyebut­kan bahwa tingkat yang tinggi dari kolesterol dapat membawa kepada kematian dini. Penelitian juga menyebutkan bahwa jogging menyebabkan serangan jantung fatal bagi mereka yang mem­punyai pembuluh darah yang sempit yang disebabkan oleh kolesterol yang terlalu banyak. Salah satu sebab lain ialah bahwa beberapa olahraga seperti jogging menyebabkan tekanan darah tinggi sementara pada arteri. Ini dapat menyebabkan keretakan pada dinding arteri, yang menyebabkan sedikit perdarahan. Keretakan ini diperbaiki dengan proses penyembuhan oleh tubuh sendiri. Keretakan pada dinding arteri ini meninggalkan bekas, dan jaringan pada bekas inilah yang menjadi tempat penyimpanan kolesterol dan kalsium, yang dapat membawa kepada penyempitan arteri di tempat bekas luka tersebut. Bila hal ini sering diulangi, berarti lebih seringnya tubuh menjadi tempat penyimpanan kolesterol (berupa arteroskelosis), yang akhirnya akan membawa kepada serangan jantung ataupun stroke.

clip_image002

Sementara kita mengetahui bahwa kematian setelah jogging dilaporkan bertambah dalam 10 tahun yang terakhir ini, ternyata banyak juga dilaporkan kematian segera setelah joging, terjadi teristimewa bagi pelari maraton. Penelitian baru-baru ini menun­jukkan bahwa pada fase pendinginan, tekanan darah bisa turun secara drastis. Untuk mengadakan kompensasi terhadap penu­runan tekanan darah ini, tubuh mengeluarkan hormon nore­pinephrine dan epinephrine dalam jumlah yang banyak. Tingkatan norepinephrine dalam darah dapat bertambah 10 kali dari jumlah normal yang berarti menambah denyutan jantung dan kontraksi pembuluh darah. Peningkatan kadar epinephrine yang jauh lebih tinggi dari kadar normal tersebut ditandai dengan naiknya tekanan pembuluh darah.

Pengaliran hormon tersebut dalam pembuluh darah sebenarnya adalah satu usaha refleks dari tubuh untuk mengembalikan tekanan darah agar menjadi normal setelah olahraga. Akan tetapi tingkatan hormon yang tinggi ini membahayakan dan dapat mengakibatkan sesuatu yang fatal kepada jantung, teristimewa mereka yang mem­punyai penyakit pembuluh darah koroner. Sebagaimana telah dibahas dalam pasal terdahulu, fase pendinginan yang berangsur-angsur berjalan akan menghindarkan kemungkinan terjadinya kematian mendadak setelah jogging.

RISIKO YANG ANDA INGIN HINDARKAN

Dalam penelitian baru-baru ini terhadap 1500 pengikut kelas aerobik, lebih dari 53% melaporkan bahwa mereka mendapat cedera akibat jogging. Cedera tersebut berkisar dari perkara kecil sampai kepada hal yang serius, misalnya dari lecet biasa, ter­tariknya otot, persendian yang lepas, keseleo, putus otot, sampai kepada stroke dan serangan jantung. ™ Ternyata banyak yang telah melakukan jogging dengan melupakan pemeriksaan kesehatan seperti yang kita telah bahas pada pasal 19. Banyak yang melupaka n

Sementara kita mengetahui bahwa kematian setelah jogging dilaporkan bertambah dalam 10 tahun yang terakhir ini, ternyata banyak juga dilaporkan kematian segera setelah joging, terjadi teristimewa bagi pelari maraton. Penelitian baru-baru ini menun­jukkan bahwa pada fase pendinginan, tekanan darah bisa turun secara drastis. Untuk mengadakan kompensasi terhadap penu­runan tekanan darah ini, tubuh mengeluarkan hormon nore­pinephrine dan epinephrine dalam jumlah yang banyak. Tingkatan norepinephrine dalam darah dapat bertambah 10 kali dari jumlah normal yang berarti menambah denyutan jantung dan kontraksi pembuluh darah. Peningkatan kadar epinephrine yang jauh lebih tinggi dari kadar normal tersebut ditandai dengan naiknya tekanan pembuluh darah.

Pengaliran hormon tersebut dalam pembuluh darah sebenarnya adalah satu usaha refleks dari tubuh untuk mengembalikan tekanan darah agar menjadi normal setelah olahraga. Akan tetapi tingkatan hormon yang tinggi ini membahayakan dan dapat mengakibatkan sesuatu yang fatal kepada jantung, teristimewa mereka yang mem­punyai penyakit pembuluh darah koroner. Sebagaimana telah dibahas dalam pasal terdahulu, fase pendinginan yang berangsur-angsur berjalan akan menghindarkan kemungkinan terjadinya kematian mendadak setelah jogging.

RISIKO YANG ANDA INGIN HINDARKAN

Dalam penelitian baru-baru ini terhadap 1500 pengikut kelas aerobik, lebih dari 53% melaporkan bahwa mereka mendapat cedera akibat jogging. Cedera tersebut berkisar dari perkara kecil sampai kepada hal yang serius, misalnya dari lecet biasa, ter­tariknya otot, persendian yang lepas, keseleo, putus otot, sampai kepada stroke dan serangan jantung. ™ Ternyata banyak yang telah melakukan jogging dengan melupakan pemeriksaan kesehatan seperti yang kita telah bahas pada pasal 19. Banyak yang melupaka n sejarah kesehatan pribadinya maupun sejarah kesehatan keluar­ganya dalam melakukan gerak badan, yang mengakibatkan akibat hal yang buruk kepada kesehatan bukannya menguntungkan. Sebuah contoh lain yang diberikan oleh Dr. Stutman, dengan apa yang terjadi pada tahun 1985, saat diadakan maraton di kota New York. Dari antara 16,000 peserta maraton, lebih dari 1200 memer­lukan pertolongan medis pada saat maraton berjalan, atau setelah menginjak garis finis. Disebutkan untuk setiap 4 menit, satu pelari memerlukan perawatan, dan 209 pelari yang harus masuk rumah sakit, dan "hanya satu" yang meninggal sebab serangan jantung, yaitu pelari dari Perancis/3*

Laporan tersebut menunjukkan bahwa jogging memiliki risiko. Risiko lain yang dapat disebutkan yaitu: Morton's Metatarsalgia, yaitu perasaan sakit yang terus menerus pada saraf antara jari kaki, perdarahan kecil dan pembengkakan yang dapat terjadi di bawah kuku jari kaki, ostearthritis yaitu satu macam arthritis pada dengkul, pergelangkan kaki dan pinggul dari pelari dan banyak risiko yang lainnya, teristimewa bagi mereka yang jogging dalam waktu yang lama. Bagaimana mengatasi masalah ini?

JALAN KAKI ADALAH PEMECAHAN

Untuk menghindarkan risiko yang tinggi seperti yang tersebut di atas, jalan kaki adalah pemecahannya bagi mereka yang mem­punyai masalah jantung ataupun pembuluh darah koroner. Sebab dengan jalan kaki Anda tetap akan mendapat keuntungan aerobik, tanpa risiko.

Dr. Fred A. Stutman, penulis buk\i,Walk Don't Die, dan Walk don't Run, menyebutkan juga bahwa olahraga jalan kaki adalah pemecahan bagi mereka yang mempunyai kepribadian tipe A, yang pada pasal 5 disebutkan sebagai salah satu faktor risiko yang besar untuk mendapatkan serangan jantung. Kelompok tipe ini mudah sekali mendapat stres. Bila berolahraga lari, disebabkan kepri-badiaannya yang ingin bersaing dengan orang lain, baik dalam waktu ataupun target, menyebabkan larinya makin hari makin cepat dan makin baik dari waktu sebelumnya; memberi akibat bukannya lari dari stres, bahkan gerak badan joging ini justru membuat dirinya lebih stres lagi. Sebab itu, berjalan adalah pemecahan untuk mereka yang berkepribadian tipe A.^

KEUNTUNGAN JALAN KAKI

Melihat banyaknya risiko joging, Anda dengan sendirinya ingin mengetahui keuntungan lain yang dapat diperoleh dengan jalan kaki. 12 keuntungan yang perlu menjadi pertimbangan Anda adalah sebagai berikut:

1. Jalan kaki dapat dilaksanakan kapan saja dan di mana saja dan tidak menuntut suatu alat khusus.

2. Jalan kaki adalah olahraga yang menyenangkan, memberikan perasaan sebagai seorang yang sehat.

3. Jalan kaki tidak terlibat dalam persaingan, dengan demikian mengurangi faktor kekuatiran dan ketegangan.

4. Jalan kaki tidak menuntut suatu keahlian atletik atau latihan, dengan demikian merupakan olahraga yang termudah.

5. Jalan kaki termasuk dalam olahraga aerobik, yang berarti menambah pengaliran dan distribusi oksigen ke seluruh tubuh.

6. Jalan kaki memberikan keuntungan kesegaran kardiovaskular dan kesehatan seperti lari dan olahraga berat lainnya.

7. Jalan kaki tidak memberikan keletihan mental dan fisik, dan dapat dilakukan sendiri, maupun dengan orang lain, sesuai dengan pilihan Anda.

8. Jalan kaki menolong mengurangi berat badan dan memper­tahankan serta memperbaiki getaran otot.

9. Jalan kaki menolong memperbaiki peredaran darah dan mem­bantu menurunkan tekanan darah.

10.Jalan kaki menurunkan serum lipids (lemak yang beredar dalam darah), yang dapat memperkembangkan kemungkinannya untuk diserang penyakit jantung.

11.Jalan kaki dapat diperhitungkan sebagai olahraga yang ter­jamin untuk seumur hidup, dan kegiatan yang sempurna untuk masa pensiun.

12.Tidak pernah ada yang meninggal oleh sebab olahraga jalan kaki.

JALAN KAKI: AMAN DAN SEHAT

Mengapakah jalan kaki disebut sebagai olahraga yang paling aman, tidak menyebabkan seseorang cedera atau meninggal; saat yang sama memberikan keuntungan aerobik yang baik. Dr. Stut-man memberikan keterangan ^ seperti di bawah ini:

1. Jalan kaki menurunkan tekanan darah oleh:

a. membuka arteri, memberikan jalan untuk pengaliran darah.

b. memberikan elastisitas (kelenturan) kepada pembuluh darah,
yang berarti mengecilkan kemungkinan tertahannya pengaliran
darah.

c. menurunkan kadar kimia yang dapat menaikkan tekanan da-
rah, yaitu catecholamines dan angiotensin.

d. memperbaiki kembalinya darah ke jantung, hingga jan-
tung dapat bekerja dengan lebih berdaya guna dengan lebih lam-
bat.

e. menambah lebih banyak oksigen yang dibagikan kese-
luruh jaringan dan sel.

f. mengurangi kecepatan penyerapan kembali sodium di dalam
ginjal.

2. Jalan kaki melindungi jantung oleh:

a. mengurangi risiko terbentuknya penyumbatan pembuluh
darah

b. memperbaiki kembalinya darah ke jantung dari vena kaki

c. menambah pengaliran darah melalui arteri koroner

d. menambah HDL kolesterol yang melindungi jantung dan
arteri terhadap penumpukan lemak (arteriosklerosis)

e. memperbaiki kapasitas darah yang dipompakan jantung
permenit dengan lebih berdayaguna.

f. menolong memelihara sirkulasi sampingan ("collateral")
agar tetap terbuka dan tersedia untuk kebutuhan darurat.

3. Jalan kaki memperbaiki dayaguna paru-paru dan kapasitas
bernapas oleh:

a. memperbaiki otot pernapasan (dinding dada dan diaphrag
ma)

b. membuka lebih banyak ruangan paru-paru yang dapat
digunakan (alveoli)

c. memperbaiki kedayagunaan dalam mengekstraksikan oksi-
gen dari udara.

4. Jalais kaki memperbaiki peredaran darah secara umum
dengan cam

a. menambah jumlah volume darah dan jumlah sel darah merah, memberikan lebih banyak oksigen untuk dibawa ke dalam aliran

diarak

c. menambah kelenturan arteri hingga mengurangi tekanan
darah.

d. mendorong peredaran darah di pembuluh darah balik kaki
dan daerah perut (abdominal) dengan jalan memompa otot yang
digunakan dalam berjalan. Akibatnya ini memudahkan kembalinya
darah ke jantung.

e. menggunakan pembuluh darah kecil pada kaki untuk me-
ngarahkan kembali darah sekeliling arteri yang tersumbat dalam
keadaan darurat (collateral circulation).

5. Jalan kaki penghindarkan pembentukan tumpukan lemak pada arteri dengan cara:

a. mengurangi serum trigliserida (lemak gula)

b. mengurangi LDL kolesterol dalam darah

c. menambah HDL kolesterol dalam darah

d. menghindarkan darah untuk menjadi terlalu tebal, hingga
mengurangi kemungkinan untuk terbentuknya penyumbatan pem-
buluh darah.

6. Jalan kaki memberikan pengurangan dan pengontrolan berat
badan oleh:

a. membakar kalori dengan langsung

b. mengatur pusat otak (appestat) untuk mengontrol selera

c. mengarahkan kembali pengaliran darah dari alat pencer-
naan menuju otot yang dipakai dalam berolahraga, dengan
demikian mengurangi selera

d. menggunakan lemak dalam darah sebagai sumber tenaga
sebagai gantinya gula

7. Jalan kaki mengendalikan stres oleh:

a. menambah hormon yang memberikan perasaan rileks (Beta-endorphin) dan mengurangi hormon yang dapat memberikan stres (epinephrine danorepinephrine)

b. menambah suplai oksigen menuju otak dan mengurangi jum-
lah karbon dioksida ke dalam otak.

c. penggunaan gula darah dengan berdayaguna dengan mem-
perbaiki produksi insulin

d. jalan kaki menghilangkan stres

8. Jalan kaki mengpromosikan kehidupan yang lebih sehat dengan lebih langgeng melalui:

a. menguatkan otot jantung dan mengatur denyutan jantung dengan kecepatan yang lebih lambat

b. menurunkan tekanan darah, hingga dapat menghindari stro-
kes, serangan jantung ataupun gangguan ginjal

c. memperbaiki paru-paru untuk lebih berdayaguna dalam men-
dapatkan lebih banyak oksigen dari udara

d. memperbaiki penyaluran oksigen dengan lebih berdayaguna
ke seluruh organ tubuh, jaringan dan sel

e. menguatkan serat otot dari seluruh tubuh hingga memper-
baiki dan memelihara tones otot dan waktunya

f. mempertahan kekuatan tulang dan struktur dengan
memelihara jumlah mineral pada tulang hingga dapat menghin-
darkan osteoporosis dan beberapa bentuk arthritis.

PERINGATAN UNTUK ANDA

Walaupun olahraga jalan kaki adalah yang teraman dari semua cabang olahraga, dan juga mempunyai berbagai macam keuntungan untuk kesehatan tubuh Anda, Anda memerlukan juga peringatan agar jangan sampai melakukan hal yang membahayakan hidup Anda yang demikian berharga. Hal yang harus diingat adalah sebagai berikut:

1. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai program jalan kaki atau bentuk olahraga apapun.

2. Keperluan untuk berkonsultasi dengan dokter lebih penting lagi apabila Anda mempunyai gangguan kesehatan yang memerlukan pengobatan dan perawatan seperti tekanan darah tinggi arthritis, diabetes dan sebagainya.

3. Jikalau Anda mempunyai perasaan nyeri di dada, keletihan yang berkelebihan, selalu pusing, napas pendek atau perasaan nyeri atau tidak enak di bagian apapun dalam tubuh Anda, hentikan program jalan kaki dan pergi ke dokter Anda dengan segera.

4. Hindari segala bentuk olahraga termasuk jalan kaki segera setelah makan.

5. Berjalanlah untuk satu jam dengan berselang hari, atau setengah jam setiap hari untuk kesehatan yang baik dan kesegaran jas­mani yang maksimal.

6. Hindari jalan kaki di luar rumah bila udara sangat dingin sekali atau sangat panas sekali ataupun kelembaban udara di atas 60%.

7. Jangan merokok. Karbon dioksida dari rokok mengurangi suplai oksigen dari darah ke jaringan dan sel tubuh. Nikotin dapat mempersempit pembuluh darah dan menghalangi peredaran darah. Juga jangan lupa akan risiko untuk penyakit jantung, kanker dan penyakit paru-paru bila Anda merokok.

8. Hindari alkohol yang dapat memberikan akibat yang merugikan kepada kesanggupan jantung dalam memberikan sambutan kepada olahraga. Banyak kasus yang telah terjadi seperti keab­normalan denyut jantung sebagai akibat kombinasi alkohol dan gerak badan.

9. Jalan kaki untuk mencapai target denyut jantung sebagaimana yang telah dibahas dalam Appendiks B.

10. Proses olahraga jalan kaki tetap mengikuti pembahasan pasal
terdahulu, terdiri dari fase pemanasan, fase aerobik dan fase
pendinginan. Fase senam tetap dapat dijalankan untuk men-
dapatkan kekuatan dan pengembangan otot.